Prinsip Dasar Manajemen Produksi


Prinsip Dasar Manajemen Produksi

Manajemen produksi melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pelaksanaan kegiatan produksi. Tujuan akhir dari setiap solusi manajemen produksi adalah mengubah kumpulan bahan mentah menjadi produk jadi. Beberapa orang menyebut manajemen produksi dalam wirausaha untuk mengembangkan bisnis sebagai satu istilah '6M':
  • Men (SDM)
  • Money (Uang)
  • Machines (Mesin)
  • Materials (Bahan Baku)
  • Methods (Metode)
  • Markets (Pasar)



Para konstituen ini bersatu untuk menyediakan produk yang mereka butuhkan atau inginkan kepada konsumen dan bisnis.


Prinsip-prinsip manajemen produksi sering disebut sebagai prinsip-prinsip manajemen operasi, dan dirancang untuk memfasilitasi produksi barang dengan kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan

Baca post wave20.blogspot.com tentang lean manufacturing:


Solusi manajemen produksi yang efisien juga akan menghasilkan produk pada saat dibutuhkan oleh pasar dengan biaya serendah mungkin. Setiap solusi manajemen produksi yang sukses memerlukan pemanfaatan kapasitas produksi secara optimal untuk mengurangi biaya seminimal mungkin.


7 Prinsip Manajemen Produksi

Waktu persiapan lebih singkat.

Berdasarkan sifatnya, semua proses persiapan atau waktu setup menghasilkan pemborosan; persiapan-persiapan tersebut mengikat tenaga kerja dan peralatan tanpa memberi nilai tambah. Pelatihan, peningkatan efisiensi, dan memberikan akuntabilitas kepada pekerja atas persiapan mereka sendiri memungkinkan Toyota untuk memangkas waktu persiapan mereka.


Waktu persiapan atau waktu setup adalah waktu yang dibutuhkan untuk melalukan persiapan operasi/ kerja menurut Ronald G.Askin and Jeffrey B. Goldberg, 2001. Waktu yang dihabiskan tersebut menyangkut waktu pengaturan komponen mesin, waktu penyediaan peralatan kerja, dan sebagainya.


Produksi skala kecil.

Memotong biaya dan waktu yang dihabiskan untuk persiapan atau waktu setup memungkinkan perusahaan memproduksi barang dalam jumlah yang lebih kecil dan sesuai permintaan. Hal ini menghasilkan biaya persiapan, modal, dan energi yang lebih rendah.


Memberdayakan karyawan.

Membagi SDM atau tenaga kerja menjadi beberapa tim kecil dan memberi mereka akuntabilitas dalam urusan operasional dan berbagai tugas lainnya telah terbukti meningkatkan efisiensi. Tim diberi pemimpin, dan pekerja dalam tim tersebut dilatih tentang masalah pemeliharaan - sehingga mereka dapat segera menangani penundaan dalam proses produksi.


Pemeliharaan Peralatan.

Pekerja dengan keahlian paling baik ditempatkan untuk menangani kerusakan mekanis dan perbaikan selanjutnya. Mereka dapat bereaksi terhadap masalah dengan cepat dan seringkali tanpa pengawasan, sehingga proses produksi dapat dimulai kembali jauh lebih cepat setelah penghentian produksi.


Pull system Produksi.

Dalam upaya meminimalkan biaya penyimpanan inventaris dan waktu tunggu produksi, Toyota memelopori sistem di mana jumlah bahan, tenaga kerja (SDM), dan energi yang dikeluarkan pada setiap tahap proses hanya bergantung pada permintaan produk dari tahap produksi berikutnya.


Sering disebut dengan Just in Time (JIT), prinsip ini bertujuan untuk memproduksi barang hanya berdasarkan permintaan pada waktu tertentu, sehingga menghilangkan biaya-biaya yang tidak perlu.


Keterlibatan Pemasok.

Toyota menunjukkan bahwa memperlakukan pemasok komponen dan bahan mentah sebagai komponen integral dari proses produksi mereka menghasilkan sejumlah manfaat. Pemasok diberi pelatihan tentang proses, mesin, sistem inventaris, dan prosedur pengaturan Toyota. Hasilnya, pemasok mereka mampu bereaksi positif dan cepat ketika terjadi masalah.


Apa Keuntungan Utama dari Solusi Manajemen Produksi yang Efektif?

Ada beberapa manfaat penerapan prinsip dasar manajemen produksi; hal ini mencakup reputasi yang baik dalam pasar tertentu dan kemampuan untuk mengembangkan produk baru dan memasarkannya dengan cepat.

Baca post wave20.blogspot.com tentang Mengenal Manajemen Produksi: Definisi, Fungsi serta Tujuannya

Mengurangi biaya pada setiap tahap proses produksi memberikan manfaat utama yaitu memangkas biaya perusahaan secara keseluruhan. Pabrikan jelas tidak ingin mengeluarkan biaya ketika tidak ada pesanan, dan solusi manajemen produksi yang efektif – seperti yang dipelopori oleh Toyota – harus menjadikan tujuan tersebut dapat dicapai.


Karena perusahaan yang menerapkan prinsip-prinsip manajemen produksi dapat membatasi biaya, mereka dapat memiliki keunggulan kompetitif di pasar, dan hal ini memungkinkan mereka untuk tumbuh jauh lebih cepat dibandingkan jika tidak.


Perusahaan seperti Toyota mampu bersaing dengan Nissan dan Ford di pasar internasional karena solusi manajemen produksi inovatif mereka menjamin kualitas bagi konsumen dan menurunkan biaya bisnis - dan itulah sebabnya prinsip-prinsip ini kini diterapkan di industri manufaktur termasuk dalam wirausaha di seluruh dunia.


Tag posts: Lean Manufacturing, Manajemen Bisnis, Manajemen Produksi

Post a Comment for "Prinsip Dasar Manajemen Produksi"