SUPPLY CHAIN DALAM PENERAPAN LEAN MANAGEMENT DI PERUSAHAAN

wave20.blogspot.com, Lean supply chain management tidak hanya untuk perusahaan yang memproduksi produk, tetapi oleh bisnis yang ingin menerapkan proses lean mereka dengan menghilangkan pemborosan dan kegiatan yang tidak bernilai tambah (Non-Value Added - NVA). Perusahaan memiliki sejumlah area dalam supply chain-nya di mana pemborosan dapat diidentifikasi sebagai waktu, biaya, atau inventaris. Untuk membuat supply chain yang lebih lean, perusahaan harus memeriksa setiap area supply chain.


Lean supply chain management adalah berkaitan dengan desain dan implementasi prinsip-prinsip lean ke dalam total supply chain process, dengan tujuan utama adalah menghilangkan 7 Wastes / pemborosan dan aktivitas tidak bernilai tambah (Non-Value Added - NVA).


Peningkatan kinerja dari lean supply chain management harus mengacu kepada reduksi total cycle time, inventori, dan ongkos-ongkos sepanjang total supply chain process. Hal ini membutuhkan usaha peningkatan terus menerus (kaizen) yang didukung oleh manajemen dan karyawan melalui penciptaan learning organization dan perubahan kultur yang mendukung pencapaian dari lean supply chain itu.




PEMBELIAN

Pengadaan melibatkan pengembangan strategi jangka panjang untuk supply chain (rantai pasokan) dan kebutuhan pembelian, yang meliputi kontrak pemasok, riset pasar, analisis nilai, dan kualitas pemasok.


Banyak bisnis memiliki operasi pembelian yang kompleks karena mereka percaya bahwa kebutuhan pembelian mereka kompleks, tetapi ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan besar sering memiliki kelompok pembelian perusahaan dan juga pembelian lokal, yang berarti bahwa kantor pusat mereka mungkin memiliki departemen pembelian yang menentukan kebijakan kepada kelompok pembelian lokal.


Cukup sering, fungsi pembelian di kantor pusat perusahaan digandakan, setidaknya sebagian, di tingkat yang lebih rendah yang mengakibatkan pemborosan sumber daya. Dengan memiliki dua departemen pembelian, perusahaan dan lokal, vendor sering dapat menerima informasi yang saling bertentangan. Vendor dapat diberikan kontrak yang berbeda, satu dari pusat perusahaan serta kontrak lokal yang dapat menyebabkan variasi harga tergantung pada lokasi.


Berbagai informasi dari berbagai lokasi dapat menyebabkan banyak catatan disimpan dalam sistem komputer. Akibatnya, karyawan mungkin tidak tahu vendor mana yang harus mereka gunakan untuk pesanan tertentu atau kontrak mana yang akurat. Secara keseluruhan, beberapa departemen pembelian dapat menyebabkan kebingungan dan pemborosan yang signifikan dalam organisasi.


Catatan: Perusahaan-perusahaan yang menerapkan Lean Supply Chain Management mengurangi fungsi pengadaan mereka sehingga setiap vendor memiliki satu titik kontak, satu kontrak, dan menawarkan satu harga untuk semua lokasi.


Perusahaan bisnis mencari teknologi baru untuk membantu mereka meningkatkan proses pengadaan. Ini termasuk pembelian berbasis internet yang memungkinkan daftar permintaan untuk membeli barang-barang dari katalog vendor yang berisi harga kontrak di seluruh perusahaan. Perubahan opsi pembayaran ke vendor juga dapat merampingkan proses dalam lean manufacturng. Perusahaan yang menggunakan kecocokan dua arah, yaitu pembayaran pada tanda terima dan bukan pembayaran pada faktur dapat mengurangi sumber daya di departemen pembelian mereka serta meningkatkan hubungan pemasok.


LEAN MANAGEMENT (LEAN MANUFACTURING)

Lean Supply Chain Management mendapatkan popularitas di bidang manufaktur, karena di sinilah perbaikan signifikan dapat dicapai. Proses manufaktur dapat ditingkatkan untuk mengurangi pemborosan dan sumber daya sambil mempertahankan kinerja operasional. Kualitas adalah bagian penting dari lean manufacturing. Tidak memiliki cacat dalam proses manufaktur mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi dalam organisasi. Dengan kualitas yang lebih besar, pelanggan tidak akan lagi mengembalikan barang, yang berarti lebih sedikit sumber daya akan dibutuhkan untuk pengembalian dan masalah kualitas.


Perusahaan yang telah mengadopsi praktik rantai pasokan (Lean Supply Chain) telah memeriksa setiap pengarahan mereka, dan tagihan bahan mereka, yang merupakan daftar lengkap bahan baku, komponen, dan rakitan yang diperlukan untuk membangun, memproduksi atau memperbaiki produk atau layanan. Juga, analisis peralatan diperlukan untuk mengidentifikasi di mana perbaikan dapat dicapai.


PERGUDANGAN

Proses pergudangan harus diperiksa untuk menemukan area untuk menghilangkan pemborosan sumber daya dan langkah-langkah yang tidak bernilai tambah (NVA). Manajemen pengendalian inventaris adalah salah satu langkah paling efektif dalam mengurangi biaya. Akumulasi persediaan membutuhkan uang dan sumber daya untuk menyimpan dan memeliharanya. Dengan mengurangi inventaris yang tidak perlu, perusahaan dapat meminimalkan ruang penyimpanan dan penanganan, sehingga menurunkan biaya keseluruhan.

Baca: Memahami Model Proses Perbaikan Bisnis


TRANSPORTASI

Bisnis yang ingin menerapkan proses lean sering melihat prosedur transportasi mereka untuk menentukan apakah ada area yang dapat terapkan lean management. Dalam contoh banyak kasus suplay chain, perusahaan menemukan bahwa upaya mereka untuk meningkatkan kepuasan pelanggan mengarah pada keputusan pengiriman yang buruk. Pesanan dikirim tanpa prinsip-prinsip menggabungkan pesanan tambahan, yang akan meminimalkan biaya pengiriman. Juga, perusahaan terkadang menggunakan beberapa perusahaan pengiriman yang tidak perlu. Dengan mengurangi jumlah opsi pengiriman, biaya yang terkait dengan pengiriman juga dapat dikurangi.


PRINSIP PRINSIP LEAN SUPPLY CHAIN

SUPPLY CHAIN DALAM PENERAPAN LEAN MANAGEMENT DI PERUSAHAAN

Pada prinsipnya lean management supply chain, jika dilihat dari masing-masing proses, maka prinsip lean supply chain management adalah:


1. Procurement.

Saat ini banyak bisnis yang mengalami operasional pembelian yang kompleks. Perusahaan besar seringkali memiliki corporate purchasing ketimbang local purchasing. Hal tersebut dapat membawa pemasok memiliki berbagai kontrak bergantung pada lokasi. Perusahaan yang menerapkan lean supply chain management cenderung mengurangi jumlah purchasing sehingga pemasok hanya memiliki satu kontak, satu kontrak dan penawaran harga untuk seluruh lokasi.

Baca: Statistical Process Control (SPC) : Pengertian, Tujuan dan Cara Implementasi

Bisnis memerlukan teknologi baru untuk memberikan perubahan pada proses pengadaan barang/jasa. Hal tersebut termasuk internet based purchasing, yang memungkinkan peminta barang/jasa memilih barang/jasa yang akan dibeli melalui katalog milik pemasok yang dilengkapi dengan kontrak harga.
Banyak perubahan/improvement yang dapat dilakukan di area procurement dan akan berdampak langsung  maupun tidak langsung dengan keuntungan perusahaan, berkurangnya pemborosan serta meningkatnya kinerja di seluruh area supply chain.


2. Manufacturing.

Lean supply chain management memiliki popularitas di area Manufaktur dimana perubahan signifikan dapat dicapai. Proses manufaktur dapat berubah untuk mengurangi pemborosan dan sumber daya selama menunggu perawatan operational.

Perusahaan yang menggunakan ptaktek-praktek lean supply chain memiliki pengujian di setiap proses, daftar bahan baku, dan perlengkapan untuk mengenal perbaikan mana saja yang dapat di raih.


3. Warehousing.

Proses warehousing atau penyimpanan harusnya menunjukan area mana yang memiliki pemborosan sumber daya dan kegiatan yang tidak memiliki nilai tambah. Area yang harus terus dikerjakan oleh perusahaan adalah bagaimana mengurangi inventory yang tidak diperlukan. Kumpulan dari sumber daya akan memerlukan tempat penyimpanan dan perawatan untuk itu semua. Dengan mengurangi persediaan yang tidak diperlukan, maka perusahaan dapat mengurangi lahan untuk gudang dan perpindahan barang, serta mengurangi biaya lain secara keseluruhan.


4. Transportation.

Bisnis unit yang ingin menerapkan lean process seringkali melihat proses transportasinya dan melihat peluang mana yang dapat dirampingkan. Di banyak instansi perusahaan menemukan bahwa tenaga mereka untuk memperbaiki tingkat kesenangan konsumen karena kesalahan keputusan pengiriman barang. Permintaan yang dikirimkan tanpa kombinasi dari permintaan lainnya serta menunggu jadwal pengiriman sesungguhnya dari konsumen, terbukti dapat menurunkan pemborosan, dan mengurangi biaya logistic secara keseluruhan.


SUPPLY CHAIN DALAM PRINSIP LEAN

Prinsip-prinsip lean yang diterapkan dalam supply chain management adalah mencakup lima aspek berikut:
  1. Menetapkan keterkaitan dan aliran dalam jaringan pemasok atau supplier network.
  2. Menghilangkan atau mereduksi biaya transaksi.
  3. Menggunakan komunikasi visual.
  4. Menerapkan metode kerja standar.
  5. Menurunkan atau mengurangi procurement lead time dan waktu tunggu inventori.


Pada dasarnya penerapan lean supply chain yang menggunakan prinsip lean manegement, adalah bertujuan untuk mengurangi segala biaya produksi serta waktu transportasi maupun waktu tunggu yang mengakibatkan kepada tingginya biaya produksi.


KESIMPULAN SUPPLY CHAIN DALAM PENERAPAN LEAN MANAGEMENT DI PERUSAHAAN

Lean Supply Chain Management mengharuskan bisnis untuk memeriksa setiap proses dalam rantai pasokan mereka dan mengidentifikasi area yang menggunakan sumber daya yang tidak perlu, yang dapat diukur dalam rupiah, waktu, atau bahan baku. Analisis ini dapat meningkatkan daya saing perusahaan, layanan pelanggan, dan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan. demikianlah artikel wave20.blogspot.com, semoga bermanfaat!

Post a Comment for "SUPPLY CHAIN DALAM PENERAPAN LEAN MANAGEMENT DI PERUSAHAAN"