LEAN MANUFACTURING | LIMA PRINSIP DASAR LEAN MANUFACTURING

wave20.blogspot.com, Lean manufacturing adalah sebuah filosofi dari cara berpikir menggunakan metode ilmiah sebagai prinsip dasar strategi manajemen untuk meningkatkan efisiensi serta produktivitas di lini manufaktur. Pada prinsipnya ini diadaptasi dari Toyota Production System (TPS). Dimana tujuan utama lean manufacturing adalah menciptakan maupun memaksimalkan nilai (value added) bagi pelanggan.


Metode lean manufacturing ini termasuk memanfaatkan penggunaan sumber daya yang efisien dan produksi produk-produk berkualitas tinggi. Fitur unik tentang fokus utama lean manufacturing yaitu hasil akhir. Dengan mengalihkan perhatian pada proses di mana produk dibuat, bahan baku yg tepat digunakan, karyawan diatur serta dikoordinasikan, hingga biaya produksi dioptimalkan. Agar proses bekerja secara efektif, industri manufaktur harus mempertimbangkan lima prinsip berikut yang akan membantu dalam menerapkan teknik lean di perusahaan baik itu rumah sakit, pabrik, bank, startup, dll:

Lean Manufacturing | Lima Prinsip Dasar Lean Manufacturing

1. Nilai

Saat membuat produk apa pun, sebagai produsen, perusahaan harus mempertimbangkan nilai berdasarkan kebutuhan pelanggan. Sering kali, produsen cenderung berpikir bahwa nilai diciptakan dari apa yang kita anggap terbaik. Namun, organisasi lupa bahwa pengguna akhir produk adalah pelanggan. Oleh karena itu, jika ingin menciptakan nilai tertinggi dalam produk, maka penting sekali menemukan cara untuk menentukan kebutuhan pelanggan. Ada berbagai cara yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi berbagai kebutuhan pelanggan sebelum membuat produk tersebut:
  • Penerapan fungsi kualitas ini mencakup pengertian manajemen qualitas total (TQM)
  • Brainstorming
  • Mengidentifikasi kesenjangan pasar
  • Memberikan pilihan berbeda dan mengidentifikasi pilihan yang paling disukai
  • Membuat kuisioner


Terlibat hanya dalam kegiatan yang meningkatkan nilai produk atau layanan bisnis kepada pelanggan untuk meminimalkan atau menghilangkan pemborosan (Muda). Ingat, pelanggan merupakan penentu utama dari nilai apa yang berarti bagi produk kita. Melibatkan mereka dalam menciptakan nilai produk perusahaan tidak dapat dihindari.



2. Aliran nilai (Value Stream)

Untuk menciptakan aktivitas bernilai (value added - VA), Anda harus melalui berbagai proses, sehingga membentuk aliran nilai. Prosesnya bervariasi mulai dari mencari bahan baku yang paling sesuai hingga penggunaan akhir produk. Proses-proses ini melibatkan langkah-langkah supaya menambah nilai dan lainnya menghilangkan aktivitas tidak bernilai tambah (non-value Added - NVA). Sebagai prinsip lean, adalah tugas pabrikan untuk membatasi proses hanya dengan menambahkan langkah sebanyak yang perusahaan bisa. Meskipun beberapa langkah penambahan tidak bernilai mungkin tidak sepenuhnya dapat dihindari, disinilah mengapa penerapan lean manufacturing pada perusahaan menjadi pilihannya.

Salah satu cara terbaik untuk mengidentifikasi aliran nilai di perusahaan manufaktur adalah departemenalisasi. Departemenalisasi membantu dalam memilih staf yang tepat untuk fungsi-fungsi berbeda yang ditemukan di berbagai departemen. Tidak ada tumpang tindih fungsi dan waktu digunakan secara efisien (Muda, Mura dan Muri).


3. Aliran inventaris

Ketika Anda terus meningkatkan nilai suatu produk dari satu proses ke proses lainnya, penting untuk memastikan sistem satu-bagian-aliran. Pembuatan lean membutuhkan kelancaran proses karena bahan mentah sedang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Proses perlu mengalir sedemikian rupa sehingga ada cara sistematis untuk menciptakan nilai kebutuhan pelanggan. Menciptakan aliran nilai pada dasarnya penting karena proses akan terus berlanjut bahkan setelah perombakan karyawan. Ini karena ada cara yang dirancang sempurna untuk menjalani semua proses ini.


4. Pull System (Sistem Tarik)

Prinsip ini mengharuskan perusahaan untuk menetapkan cara yang akan membuat pelanggan mencari produk daripada mendorong produk kepada mereka. Jika organisasi tidak mendesain produk agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan, tentu bisnis akan kesulitan membujuk pelanggan untuk membeli produk. Ini menjelaskan mengapa ribuan stok tersimpan jika mereka tidak memenuhi kebutuhan pelanggan.


5. Perbaikan secara Diperlukan perbaikan berkelanjutan agar selalu didorong oleh dorongan untuk menyempurnakan produk. Hilangkan pemborosan pada proses dari operasi produksi. Kirimkan produk dalam waktu yang ditentukan, gunakan alat perbaikan berkelanjutan seperti Kaizen, dan bangun hubungan positif dengan karyawan dan pelanggan Anda.


Hubungan positif terhadap karyawan juga akan membantu perusahan dalam meningkatkan profitabilitas ini dikarenakan
cara memotivasi karyawan dengan melibatkan mereka untuk melakukan tindakan perbaikan.


Dalam penerapan lean manufacturing maka penting untuk menerapkan prinsip-prinsip dasar Lean manufacturing pada sistem maupun organisasi, tanpa ini maka akan membuat sistem lean manufacturing tidak ideal. Demikianlah artikel lean manufacturing terkait 5 prinsip dasar penerapan lean manufacturing di perusahaan dalam artikel wave20.blogspot.com, semoga bermanfaat!

1 comment for "LEAN MANUFACTURING | LIMA PRINSIP DASAR LEAN MANUFACTURING"

  1. bisa disertakan contoh dari masing masing prinsip tersebut
    terima kasih .

    ReplyDelete

Terimakasih telah berkomentar sesuai pembahasan artikel