Prinsip Dasar Lean Manufacturing wave20.blogspot.com- Seiring persaingan usaha yang semakin ketat, banyak organisai mencontoh konsep Lean Manufacturing adalah cara efektif untuk menciptakan aktivitas bernilai tambah (Value Added) dengan mengambil manfaat serta bertujuan agar profitabilitas bisnis tumbuh.
Memang tidak dapat dipungkiri salah satu strategi lean manajemen adalah menghilangkan pemborosan (Waste) dengan bidang manajemen terstruktur. Bidang bidang manajemen mencakup pengertian ahli di bidang manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia dan manajemen akuntansi.
Semua bidang inilah yang seharusnya melihat manfaat lean manufacturing sebagai cara meningkatkan produktivitas, dimana metode peningkatannya harus menggunakan metode ilmiah saat menyelesaikan permasalahan (problem solving) produksi.
Adapun metode ilmiah dari upaya meningkatkan produktivitas dalam penerapan lean manufacturing di perusahaan mesti juga memberdayakan atau melibatkan tenaga kerja. Hal ini yang menjadikan kelebihan penerapan lean manufacturing baik itu di pabrik, kantor, rumah sakit maupun perusahaan lainnya. Konsep tersebut apabila tidak diterapkan tentunya menjadikan kelemahan akan menutup kelebihan penerapan lean produksi. Metode ilmiah yang dimaksud ialah siklus PDCA pada konsep manajemen, Simak terus tentang pengertian dan cara membuat PDCA.
Siklus PDCA adalah singkatan dari Plan, Do, Check dan Act. Siklus PDCA pertama kali diperkenalkan ahlinya oleh Dr, William Edwards Deming. PDCA Cycle merupakan metode perbaikan berkelanjutan akan sangat tepat diterapkan ketika organisasi akan memulai cara membuat kaizen.
Penerapan lean manufacturing di perusahaan; bank, asuransi, pabrik, pemerintahan, dll. tidak akan berhasil dan mengambil manfaat untuk penerapan lean manufacturing, apabila dalam penyelesaian masalah (problem solving) hanya berdasarkan pengalaman tanpa melakukan siklus PDCA dengan aktivitas genba genchi genbutsu kaizen adalah bagian dari tujuan lean manufacturing tersebut.
Siklus PDCA merupakan metode ilmiah dalam upaya menghilangkan aktivitas tidak bernilai tambah (Non-Value Added) agar tercitanya aktivitas bernilai (Value Added) bagi pelanggan. Konsep manajemen harus dimulai dari Hoshin Kanri, dengan menjadikan metode hoshin kanri sebagai contoh hoshin planning. Jadi prinsip-prinsip dasar lean manufacturing dapat terpenuhi tanpa mengabaikan kualitas juga dapat memberikan motivasi kepada karyawan.
Cara memotivasi karyawan untuk meningkatkan produksi dengan melibatkan mereka ikut dalam memberikan gagasan maupun ide melalui aktivitas kaizen berdasarkan siklus PDCA tentu akan meningkatkan motivasi karyawan karena timbul rasa memiliki terhadap perusahaan. Motivasi kerja tidak harus dengan komunikasi satu arah akan tetapi pembelajaran supaya berpatisipasi menyelesaikan permasalahan yang terjadi di produksi juga merupakan langkah tepat ketika kita mencoba untuk meningkatkan motivasi kerja mereka.
Oleh karena itu siklus PDCA sangatlah penting diberikan, bukan hanya sekedar konsep manajemen saja, akan tetapi juga menjadikan contoh kasus PDCA di persuahaan sebagai andil para pekerja. Banyak sekali kasus-kasus permasalahan baik itu skala kecil maupun besar yang sudah semestinya anggota organisasi ikut menyelesaikannya, tentu saja harus berdasarkan metode ilmiah.
Konsep dari lean manufacturing tersebut jika diterapkan dengan baik, sudah pasti akan membantu perusahaan dalam meningkatkan profitabilitas bisnisnya dan akan berbedi apabila konsep-konsep tersebut hanya sebatas konsep.
Upaya meningkatkan produktivitas dengan tujuan dari penerapan lean manufacturing melalui cara menghilangkan pemborosan (muda) di perusahaan lewat praktek siklus PDCA yang dilakukan oleh setiap karyawan maka hasilnya akan membuat strategi peningkatan produktivitas mengenai sasaran.
PDCA atau siklus Shewhart, pertama kali dikemukakan oleh Walter Shewhart pada masa itu, dimana perusahaan membutuhkan cara menilai sistem manajemen secara keseluruhan untuk meningkatkan produktivitas, kemudian sistem tersebut dapat mempengaruhi setiap proses juga karyawan maka dibuatlah Siklus PDCA. Adapun langkah-langkah membuatnya sebagai berikut:
Umumnya dari brainstorming ini banyak sekali contoh-contoh permasalahan yang akan teridentifikasi. Sebagai contoh:
Dari Investasi masalah diatas, maka yang sangat dielukan memprioritaskan permasalahan tersebut dengan fokus PQCD (Productivity, Quality, Cost dan Delivery).
Pada tahapan ini, tentu akan memakan banyak waktu selain menentukan tema, Anda juga harus melakukan analisis, Genba walk Kaizen, penentuan judul dan Analisa. Untuk mengetahui apa itu kaizen gemba walk, silahkan baca pada gemba kaizen adalah.
Untuk menentukan penyebab dari permasalahan maka yang harus dilakukan analisis permaslahan tersebut berdasarkan gemba walk tadi. Analisa penyelesaian masalah harus menggunakan metode ilmiah seperti:
Tentu saja dalam Siklus PDCA yang merupakan siklus berkelanjutan, maka perbaikan tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan (Kaizen).
Demikianlah artkel PDCA di perusahaan dalam tulisan wave20.blogspot.com, semoga bermanfaat!
Memang tidak dapat dipungkiri salah satu strategi lean manajemen adalah menghilangkan pemborosan (Waste) dengan bidang manajemen terstruktur. Bidang bidang manajemen mencakup pengertian ahli di bidang manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia dan manajemen akuntansi.
Semua bidang inilah yang seharusnya melihat manfaat lean manufacturing sebagai cara meningkatkan produktivitas, dimana metode peningkatannya harus menggunakan metode ilmiah saat menyelesaikan permasalahan (problem solving) produksi.
Adapun metode ilmiah dari upaya meningkatkan produktivitas dalam penerapan lean manufacturing di perusahaan mesti juga memberdayakan atau melibatkan tenaga kerja. Hal ini yang menjadikan kelebihan penerapan lean manufacturing baik itu di pabrik, kantor, rumah sakit maupun perusahaan lainnya. Konsep tersebut apabila tidak diterapkan tentunya menjadikan kelemahan akan menutup kelebihan penerapan lean produksi. Metode ilmiah yang dimaksud ialah siklus PDCA pada konsep manajemen, Simak terus tentang pengertian dan cara membuat PDCA.
Pengertian PDCA
Siklus PDCA adalah singkatan dari Plan, Do, Check dan Act. Siklus PDCA pertama kali diperkenalkan ahlinya oleh Dr, William Edwards Deming. PDCA Cycle merupakan metode perbaikan berkelanjutan akan sangat tepat diterapkan ketika organisasi akan memulai cara membuat kaizen.
Penerapan lean manufacturing di perusahaan; bank, asuransi, pabrik, pemerintahan, dll. tidak akan berhasil dan mengambil manfaat untuk penerapan lean manufacturing, apabila dalam penyelesaian masalah (problem solving) hanya berdasarkan pengalaman tanpa melakukan siklus PDCA dengan aktivitas genba genchi genbutsu kaizen adalah bagian dari tujuan lean manufacturing tersebut.
Siklus PDCA merupakan metode ilmiah dalam upaya menghilangkan aktivitas tidak bernilai tambah (Non-Value Added) agar tercitanya aktivitas bernilai (Value Added) bagi pelanggan. Konsep manajemen harus dimulai dari Hoshin Kanri, dengan menjadikan metode hoshin kanri sebagai contoh hoshin planning. Jadi prinsip-prinsip dasar lean manufacturing dapat terpenuhi tanpa mengabaikan kualitas juga dapat memberikan motivasi kepada karyawan.
Cara memotivasi karyawan untuk meningkatkan produksi dengan melibatkan mereka ikut dalam memberikan gagasan maupun ide melalui aktivitas kaizen berdasarkan siklus PDCA tentu akan meningkatkan motivasi karyawan karena timbul rasa memiliki terhadap perusahaan. Motivasi kerja tidak harus dengan komunikasi satu arah akan tetapi pembelajaran supaya berpatisipasi menyelesaikan permasalahan yang terjadi di produksi juga merupakan langkah tepat ketika kita mencoba untuk meningkatkan motivasi kerja mereka.
Oleh karena itu siklus PDCA sangatlah penting diberikan, bukan hanya sekedar konsep manajemen saja, akan tetapi juga menjadikan contoh kasus PDCA di persuahaan sebagai andil para pekerja. Banyak sekali kasus-kasus permasalahan baik itu skala kecil maupun besar yang sudah semestinya anggota organisasi ikut menyelesaikannya, tentu saja harus berdasarkan metode ilmiah.
Konsep dari lean manufacturing tersebut jika diterapkan dengan baik, sudah pasti akan membantu perusahaan dalam meningkatkan profitabilitas bisnisnya dan akan berbedi apabila konsep-konsep tersebut hanya sebatas konsep.
Upaya meningkatkan produktivitas dengan tujuan dari penerapan lean manufacturing melalui cara menghilangkan pemborosan (muda) di perusahaan lewat praktek siklus PDCA yang dilakukan oleh setiap karyawan maka hasilnya akan membuat strategi peningkatan produktivitas mengenai sasaran.
Cara Membuat Siklus PDCA
PDCA atau siklus Shewhart, pertama kali dikemukakan oleh Walter Shewhart pada masa itu, dimana perusahaan membutuhkan cara menilai sistem manajemen secara keseluruhan untuk meningkatkan produktivitas, kemudian sistem tersebut dapat mempengaruhi setiap proses juga karyawan maka dibuatlah Siklus PDCA. Adapun langkah-langkah membuatnya sebagai berikut:
1. Tentukan Permasalahan atau Tema (PDCA - Plan - Rencana)
Tentu banyak sekali masalah produksi yang dialami, agar permasalahan menjadi mengerucut maka yang perlu dilakukan yaitu menentukan tema dari permasalahan yang terjadi. Adapan penentuannya dengan melakukan brainstorming.Umumnya dari brainstorming ini banyak sekali contoh-contoh permasalahan yang akan teridentifikasi. Sebagai contoh:
- Permaslahan kualitas
- Downtime machine atau mesin rusak
- Permasalahan absesi.
- Effisiensi
- dll
Dari Investasi masalah diatas, maka yang sangat dielukan memprioritaskan permasalahan tersebut dengan fokus PQCD (Productivity, Quality, Cost dan Delivery).
Pada tahapan ini, tentu akan memakan banyak waktu selain menentukan tema, Anda juga harus melakukan analisis, Genba walk Kaizen, penentuan judul dan Analisa. Untuk mengetahui apa itu kaizen gemba walk, silahkan baca pada gemba kaizen adalah.
2. Tentukan Penyebab Terjadinya Permasalahan.
Untuk menentukan penyebab dari permasalahan maka yang harus dilakukan analisis permaslahan tersebut berdasarkan gemba walk tadi. Analisa penyelesaian masalah harus menggunakan metode ilmiah seperti:
- Analisa Sebab akibat atau dikenal fishbone analysis. Fishbone diagram maupun diagram tulang ikan ini karena bentuknya seperti tulang ikan atau sering disebut Cause-and-Effect Diagram (Ishikawa Diagram) adalah pertama kali diperkenalkan oleh diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa, seorang ahli pengendalian kualitas dari Jepang merupakan satu dari tujuh alat kualitas dasar.
- Analisis 5 Mengapa (なぜなぜ分析, Naze naze bunseki) dalam bahasa Inggris 5 Whys adalah teknik tanya-jawab sederhana untuk menyelidiki hubungan sebab akibat yang menjadi akar dari suatu permasalahan. Teknik ini tidak harus bertanya sebanyak lima kali, apabila menemukan akar penyebab tentu sudah cukup.
3. Tentukan Faktor Paling Berpengaruh
Untuk mengetahui faktor penyebab yang paling berpengaruh dengan melakukan Gemba walk dan obeservasi untuk melihat keterkaitan antara penyebab dan akibat yang ada (fakta/nyata).
Disini perlu sekali melihat faktor terbesar yang mempengaruhi korelasi atau hubungan antara sebab dan akibat, sebaiknya gunakan Pareto dengan memberi score, sehingga kita dapan menetapkan korelasinya.
Sebelum melakukan penanggulangan atas solusi permasalahan, maka diperlukan membuat sebuah rencana dengan tujuan agar penanggulangan dapat berjalan sesuai rencana. Pada rencana penanggulangan sebaiknya juga tetapkan penanggung jawab serta waktu untuk mengeksekusi penganggulangan tersebut.
Sebelum mengeksekusi pada area tempat terjadinya masalah, adabaiknya lakukan percobaan diarea yang tidak memiliki pengaruh besar terhadap penanggulanagn tersebut. Solusi sebaiknya dicoba dengan menerapkan langkah-langkah perbaikan sesuai dengan rencana, menguraikan secara jelas perbaikan yang dilakukan.
Dalam hal tindak lanjut, diperlukan pemeriksaan dan evaluasi terhadap hasil yang didapa ketika solusi tersebut dieksekusi. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam evaluasi ini adalah dengan menentukan target. Target ini berguna untuk memastikan tikat keberhasilan dari solusi yang diberikan.
Ketika keberhasilan telah dicapai berdasarkan dari hasil tindak lanjut, maka yang harus dilakukan selanjutnya yaitu membuat standarisasi kerja. Dimana standarisasi adalah usaha bersama membentuk standar. Standar tersebut adalah standard operational procedure (SOP) yang dibuat sejelas dan seringkas mungkin agar mempermudah orang memahaminya.
Baca Juga:
Disini perlu sekali melihat faktor terbesar yang mempengaruhi korelasi atau hubungan antara sebab dan akibat, sebaiknya gunakan Pareto dengan memberi score, sehingga kita dapan menetapkan korelasinya.
4. Buat Rencana Penanggulangan
Sebelum melakukan penanggulangan atas solusi permasalahan, maka diperlukan membuat sebuah rencana dengan tujuan agar penanggulangan dapat berjalan sesuai rencana. Pada rencana penanggulangan sebaiknya juga tetapkan penanggung jawab serta waktu untuk mengeksekusi penganggulangan tersebut.
5. Lakukan percobaan penangulangan
Sebelum mengeksekusi pada area tempat terjadinya masalah, adabaiknya lakukan percobaan diarea yang tidak memiliki pengaruh besar terhadap penanggulanagn tersebut. Solusi sebaiknya dicoba dengan menerapkan langkah-langkah perbaikan sesuai dengan rencana, menguraikan secara jelas perbaikan yang dilakukan.
6. Tindak Lanjut
Dalam hal tindak lanjut, diperlukan pemeriksaan dan evaluasi terhadap hasil yang didapa ketika solusi tersebut dieksekusi. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam evaluasi ini adalah dengan menentukan target. Target ini berguna untuk memastikan tikat keberhasilan dari solusi yang diberikan.
7. Standarisasi.
Ketika keberhasilan telah dicapai berdasarkan dari hasil tindak lanjut, maka yang harus dilakukan selanjutnya yaitu membuat standarisasi kerja. Dimana standarisasi adalah usaha bersama membentuk standar. Standar tersebut adalah standard operational procedure (SOP) yang dibuat sejelas dan seringkas mungkin agar mempermudah orang memahaminya.
Baca Juga:
8. Rencana Selanjutnya
Tentu saja dalam Siklus PDCA yang merupakan siklus berkelanjutan, maka perbaikan tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan (Kaizen).
Demikianlah artkel PDCA di perusahaan dalam tulisan wave20.blogspot.com, semoga bermanfaat!
Post a Comment for "PDCA METODE ILMIAH: UPAYA BUAT MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DALAM PENERAPAN LEAN MANUFACTURING Di PERUSAHAAN"
Terimakasih telah berkomentar sesuai pembahasan artikel