wave20.blogspot.com, CONTINOUS IMPROVEMENT adalah metode untuk mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan aktivitas bernilai (VA) dan mengurangi pemborosan. Praktik ini diformalkan oleh Lean maupun Agile melalui kaizen di bidang manufaktur maupun bisnis, dan sekarang digunakan oleh ribuan perusahaan di seluruh dunia untuk mengidentifikasi peluang penghematan melalui perbaikan berkelanjutan.
Continuous improvement merupakan usaha yang dilakukan secara terusmenerus mengembangkan dan memperbaiki produk, layanan ataupun proses. Pada umumnya perbaiakan yang dilakukan secara continuous dengan melakukan akivitas kaizen untuk sebuah improvement.
Ideologi Continuous Improvement dapat dikombinasikan untuk hasil yang sangat baik. Misalnya, Kaizen dan Kanban bisa berjalan beriringan untuk memfasilitasi continous improvement. Kaizen dan Kanban dapat diintegrasikan bersama untuk memungkinkan perbaikan terus menerus melalui visualisasi alur kerja.
Dalam semua metodologi Lean maupun Agile, perbaikan terus menerus merupakan fokus utama, selain standar layanan pelanggan yang tinggi dan pengurangan pemborosan dalam bentuk biaya, waktu dan cacat yang menimbulkan pengerjaan ulang.
Konsep perbaikan terus-menerus dibawa ke Jepang dari Amerika Serikat setelah perang dunia kedua untuk membantu dalam rekonstruksi industri Jepang (Schroeder dan Robinson, 1991). Sebuah konsep terkenal terkait dengan terus menerus perbaikan adalah kaizen, yang memiliki asal-usulnya di Jepang dan berarti perubahan terus menerus untuk lebih baik dengan melibatkan seluruh karyawan (Imai, 1986).
Menurut Kinlaw (1992), aktivitas continuous improvement merupakan kegiatan bertujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan, proses kerja, dan performansi supplier yang dapat didesain dan diterapkan serta dikerjakan dalam tim kerja (team work). Pentingnya kerja tim dalam bisnis dan industri tertanam dalam konsep simultan continous improvement dan Total Quality Management (TQM).
Banyak perusahaan telah mengalihkan fokus pada pendekatan yang lebih formal terhadap manajemen proyek dan proses seperti metodologi lean maupun agile, akan tetapi penerapan continuous improvement dapat dijadikan sebagai metodologi formal dan juga non-formal, seperti meggabungkan kedua atau lebih metodologi lean atau agile seperti kaizen dengan kanban maupun lean tools lainnya.
Pengertian sederhana PDCA adalah rangkaian kegiatan yang terdiri dari penyusunan rencana kerja, pelaksanaan rencana kerja, pemeriksaan pelaksanaan rencana kerja, serta perbaikan yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan.
PDCA merupakan suatu proses pemecahan masalah empat langkah yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas.
PDCA Adalah
Metode continous improvement lain adalah TQM (Total Quality Management), Lean ataupun Six Sigma, dengan mendorong keikutsertaan karyawan dan membutuhkan kemampuan teamwork yang baik.
Continual Improvement merupakan istilah yang lebih luas yang disukai oleh W. Edwards Deming untuk mengacu pada proses perbaikan yang umum dan mencakup perbaikan "terputus-putus", yaitu, banyak pendekatan yang berbeda, yang mencakup wilayah yang berbeda.
Continous Improvement adalah sebuah subset dari continual improvement dengan fokus yang lebih spesifik pada perbaikan linear dan inkremental dalam proses yang ada. Beberapa praktisi juga mengasosiasikan perbaikan terus-menerus dengan teknik pengendalian proses statistik (SPC).
Baca: Statistical Process Control (SPC) : Pengertian, Tujuan dan Cara Implementasi
REFERENCES wave20.blogspot.com:
Imai, M. 1986. Kaizen: The key to Japan’s competitive success. New York: McGraw-Hill.
Imai, M. 1997. Gemba kaizen. New York: McGraw-Hill.
Kinlaw, Dennis C. 1992. Continuous improvement and measurement for total quality: A team-based approach. San Diego, CA: Pfeiffer & Company and Homewood, IL: Business One Irwin.
Continuous improvement merupakan usaha yang dilakukan secara terusmenerus mengembangkan dan memperbaiki produk, layanan ataupun proses. Pada umumnya perbaiakan yang dilakukan secara continuous dengan melakukan akivitas kaizen untuk sebuah improvement.
Ideologi Continuous Improvement dapat dikombinasikan untuk hasil yang sangat baik. Misalnya, Kaizen dan Kanban bisa berjalan beriringan untuk memfasilitasi continous improvement. Kaizen dan Kanban dapat diintegrasikan bersama untuk memungkinkan perbaikan terus menerus melalui visualisasi alur kerja.
Dalam semua metodologi Lean maupun Agile, perbaikan terus menerus merupakan fokus utama, selain standar layanan pelanggan yang tinggi dan pengurangan pemborosan dalam bentuk biaya, waktu dan cacat yang menimbulkan pengerjaan ulang.
Konsep perbaikan terus-menerus dibawa ke Jepang dari Amerika Serikat setelah perang dunia kedua untuk membantu dalam rekonstruksi industri Jepang (Schroeder dan Robinson, 1991). Sebuah konsep terkenal terkait dengan terus menerus perbaikan adalah kaizen, yang memiliki asal-usulnya di Jepang dan berarti perubahan terus menerus untuk lebih baik dengan melibatkan seluruh karyawan (Imai, 1986).
Menurut Kinlaw (1992), aktivitas continuous improvement merupakan kegiatan bertujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan, proses kerja, dan performansi supplier yang dapat didesain dan diterapkan serta dikerjakan dalam tim kerja (team work). Pentingnya kerja tim dalam bisnis dan industri tertanam dalam konsep simultan continous improvement dan Total Quality Management (TQM).
Daftar Isi:
KAIZEN: PENERAPAN PERBAIKAN DENGAN FLEXIBLE
Kaizen adalah perbaikan kecil yang berlangsung oleh upaya berkesinambungan. Di sisi lain, kaizen menekankan upaya manusia, moral, komunikasi, pelatihan, kerjasama, pemberdayaan dan disiplin diri, yang merupakan pendekatan berdasarkan akal sehat, berbiaya rendah. (Imai, 1986).Banyak perusahaan telah mengalihkan fokus pada pendekatan yang lebih formal terhadap manajemen proyek dan proses seperti metodologi lean maupun agile, akan tetapi penerapan continuous improvement dapat dijadikan sebagai metodologi formal dan juga non-formal, seperti meggabungkan kedua atau lebih metodologi lean atau agile seperti kaizen dengan kanban maupun lean tools lainnya.
METODE CONTINUOUS IMPROVEMENT
Dari sekian banyak lean tools yang digunakan untuk menjalankan praktek Continuous Improvement adalah PDCA (Plan-Do-Check-Act). Pemodelan continuous improvement ini juga biasa disebut dengan PDCA Cycle, Siklus Shewhart ataupun Siklus Deming.Pengertian sederhana PDCA adalah rangkaian kegiatan yang terdiri dari penyusunan rencana kerja, pelaksanaan rencana kerja, pemeriksaan pelaksanaan rencana kerja, serta perbaikan yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan.
PDCA merupakan suatu proses pemecahan masalah empat langkah yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas.
PDCA Adalah
- Plan. Tahap dimana tim perbaikan mengidentifikasi peluang untuk perubahan serta rencana dari perbaikan.
- Do. Pelaksanaan dan implementasi dari rencana perubahan.
- Check. Melihat serata melakukan pengukuran akan tingkat keberhasilan terhadap pelaksanaan perbaikan yang telah dilakukan.
- Act/Adjust. Jika perubahan dianggap sukses dan berhasil serta mendatangkan peningkatan perubahan perbaikan, lakukan penyebaran dan standarisasi. Dan jika perubahan belum mendatangkan perbedaan yang berarti, ulangi kembali denga tahapan awal dari siklus PDCA.
Metode continous improvement lain adalah TQM (Total Quality Management), Lean ataupun Six Sigma, dengan mendorong keikutsertaan karyawan dan membutuhkan kemampuan teamwork yang baik.
CONTINUOUS vs CONTINUAL: SAMA ATAU BEDA?
Istilah continuous dan continual tampak seperti sama, dalam melakukan perubahan dan perbaikan selain anda akan menemukan kalimat continuous improvement anda juga akan mendengar continual improvement process. Jadi apa arti continual dan continuous dalam improvement?.Continual Improvement merupakan istilah yang lebih luas yang disukai oleh W. Edwards Deming untuk mengacu pada proses perbaikan yang umum dan mencakup perbaikan "terputus-putus", yaitu, banyak pendekatan yang berbeda, yang mencakup wilayah yang berbeda.
Continous Improvement adalah sebuah subset dari continual improvement dengan fokus yang lebih spesifik pada perbaikan linear dan inkremental dalam proses yang ada. Beberapa praktisi juga mengasosiasikan perbaikan terus-menerus dengan teknik pengendalian proses statistik (SPC).
Baca: Statistical Process Control (SPC) : Pengertian, Tujuan dan Cara Implementasi
REFERENCES wave20.blogspot.com:
Imai, M. 1986. Kaizen: The key to Japan’s competitive success. New York: McGraw-Hill.
Imai, M. 1997. Gemba kaizen. New York: McGraw-Hill.
Kinlaw, Dennis C. 1992. Continuous improvement and measurement for total quality: A team-based approach. San Diego, CA: Pfeiffer & Company and Homewood, IL: Business One Irwin.
Post a Comment for "APA ITU CONTINOUS IMPROVEMENT: PERBAIKAN BERKELANJUTAN"
Terimakasih telah berkomentar sesuai pembahasan artikel