PENERAPAN LEAN MANUFACTURING DI PERUSAHAAN ADALAH

Lean Manufacturing adalah suatu metode bertujuan untuk mengurangi pemborosan (bahasa Inggris: 7 Wastes) pada proses produksi, dimana salah satu contohnya meminimalisir defect product dalam pengertian memecahkan permasalah yang menjadi sumber dasar kelemahan serta kekurangan segala sumber daya.


Oleh sebab itu penerapan sistem lean manufacturing dalam perusahaan haruslah dimulai dari pemahaman tentang bagaimana menerapkannya sehingga menjadi budaya perbaikan berkelanjutan (Kaizen). Tidak sedikit organisasi yang menerapkan lean baik itu lean accounting, lean hospital, sampai lean produksi sekalipun mengalami kegagalan dalam mencapai tujuannya.


Banyak perusahaan yang menerapkan metode dari lean manufacturing hanya mencontoh dari kesuksesan bisnis lainnya tanpa melihat kondisi perusahaan sesungguhnya. Ini sebenarnya menjadi prinsip-prinsip dasar dalam penerapan lean manufacturing terkadang membuat kelemahan tersendiri ketika mempraktekkan lean manufacturing, mengapa hal ini terjadi?. Banyak faktor penyebab terjadinya penerapan tools lean manufacturing adalah tidak maksimal.


Penerapan Lean Manufacturing di Perusahaan Adalah


Dalam banyak kasus ini akan diawali dari timbulnya mura dan muri yang kemudian melahirkan muda dalam pengertian bahwa ketika menerapkan lean manufacturing seluruh pekerja tidak mengetahui tujuan utama dari mengapa perusahaan mempraktekkan metode ini.


Kelemahan yang paling fatal dalam menerapkan lean manufacturing atau produksi ramping di perusahaan adalah ketidakfahaman stakeholder ketika menjalankan prinsip lean manufacturing itu sendiri. Adapun prinsip-prinsip dasar penerapan lean manufacturing di perusahaan adalah bagaimana organisasi memahami konsep dasar dari prinsip sistem tersebut.


Contoh pemborosan dalam perusahaan terbesar dan mempengaruhi pemborosan atau menimbulkan 7 wastes adalah kreatifitas karyawan tidak termanfaatkan atau kesalahan dalam penempatan karyawan. Inilah kemudian menjadikan konsep manajemen menurut penerapan lean manufacturing dibutuhkan para ahli manajemen yang memahami benar bagaimana memangkas behavioral berbahaya serta memungkinkan timbulnya 7 pemborosan lainnya saat penerapan lean manufacturing dalam perusahaan.


Dari sana kitapun mengenal istilah konsep management 8 wastes (pemborosan), dimana untuk mengidentifikasi 8 jenis waste dibutuhkan komitmen semua pihak mulai dari level kedudukan tertinggi hingga seluruh karyawan di perusahaan.


Sebenarnya konsep manajemen waste (Muda) ini tidak hanya bisa diterapkan di pabrik, namun juga dapat dimasukkan kedalam konsep manajemen keperawatan, konsep manajemen ekonomi, konsep manajemen pendidikan hingga konsep-konsep pada manajemen organisasi lainnya.


Sebagai contoh kasus; dalam lean manufacturing tidak hanya dibebankan kepada salah satu departemen terkait, seperti contoh ahli teknik industri saja namun juga harus melibatkan peran penting departemen sumberdaya atau HRD. Banyak hal dapat menghilangkan kekurangan lean manufacturing salah satunya mengintegrasi lean dengan HRM (Human Resource Management) karena untuk mecapai tujuan dalam menghilangkan pemborosan (Muda) adalah grading skill juga penempatan posisi karyawan yang tepat.



Kesimpulan:

Supaya memperoleh benefit dalam meningkatkan profitabilitas usaha adalah ketika penerapan lean manufacturing di perusahaan dilakukan dengan melibatkan seluruh karyawan dengan membuat hoshin kanri tepat sasaran bukan hanya sekedar mencontoh.

Post a Comment for "PENERAPAN LEAN MANUFACTURING DI PERUSAHAAN ADALAH"