ARTI LEAN MANUFACTURING DAN CARA PENERAPANNYA

Pengertian Lean Manufacturing Serta Cara Penerapannya wave20.blogspot.com – Sudah banyak perusahaan manufactur terutama yang bergerak dalam bidang jasa maupun produksi menerapkan lean manufacturing dalam aktivitas perusahaan untuk meningkatkan produktivitas.


Peningkatan nilai tambah (VA) dan menghilangkan aktivitas tidak bernilai (NVA) merupakan upaya yang dilakukan dengan pelaksanaan lean untuk pencegahan terjadinya cost produksi tinggi dan memberikan kepuasan terhadap pelanggan melalui konsep Just in time (JIT).


Pelaksanaan lean manufacturing yang tidak diimbangi dengan strategi perusahaan dalam penerapannya, akan menghasilkan pemborosan tersendiri bagi perusahaan. Jadi ada baiknya sebelum menjalankan konsep lean, perusahaan harus diperkuat dengan sumberdaya yang memiliki pengetahuan serta pengalaman dalam implementasi lean terutama di level tertinggi dari organisasi perusahaan.


Dengan bekal pendalaman serta metodologi maupun pengetahuan yang dimiliki oleh stakeholder perusahaan berikut penjelasan apa arti lean manufacturing dan bagaimana cara penerapannya silahkan simak.


PENGERTIAN LEAN MANUFACTURING

Lean manufacturing merupakan upaya yang dilakukan perusahaan dalam menekan serta menghilangkan pemborosan yang mengakibatkan tingginya biaya produksi. Dengan meningkatkan aktivitas ataupun sesuatu yang bernilai serta mengeliminasi yang tidak bernilai merupakan salah satu cara perusahaan agar dapat bertahan dan berkembang.


Kesadaran serta pola fikir perbaikan secara terus menerus untuk menekan pembiayaan perusahaan tanpa mengurangi kualitas kinerja serta produk yang dihasilkan dan ketepatan waktu dalam produksi hingga ke pelanggan yang berdampak kepada kepuasan pelanggan merupakan landasan serta tujuan dalam penerapan lean manufacturing di perusahaan.

ARTI LEAN MANUFACTURING DAN CARA PENERAPANNYA


KENDALA PENERAPAN LEAN MANUFACTURING

Saat penerapan lean manufacturing, tidak sedikit perusahaan akhirnya menganggap bahwa sistem lean kurang memberikan keuntukan bagi perusahaan, hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya:

Strategi perusahaan yang tidak mengakar.

Strategi perusahaan yang tidak mengikutsertakan pelaksanaan lean dalam aktivitas perusahaan menjadikan faktor utama kegagalan penerapan lean dalam manufactur, terutama ketika strategi tersebut tidak mengikutsertakan keterlibatan karwan dalam penguatan konsep dasar lean.


Karyawan yang kurang professional.

Kuantitas karyawan yang dimiliki oleh perusahaan bukan jaminan meningkatnya produktivitas serta efisiensi perusahaan, akan tetapi kualitas karyawanlah yang dapat membantu perusahaan dalam membangun serta meningkatkan perkembangan perusahaan.


Kualitas sumberdaya dapat dilihat dari bagaimana perusahaan merekrut serta peduli terhadap pengembangan sumberdaya tersebut. Pembangunan pola fikir yang tidak difokuskan ke dalam strategi perusahaan, maka kebudayaan perbaikan perusahaan untuk menuju kea rah yang lebih baik tidak akan terwujud.

Duplikasi konsep lean manufacturing tanpa mengerti tujuan dan cara penerapannya.

Tidak sedikit dari perusahaan manufaktur, mencontoh maupun meniru pelaksanaan lean dari yang didapat dan dilihat di perusahaan lainnya tanpa melakukan pendalaman terhadap kondisi perusahaan yang sesungguhnya.


Perlu diketahui bahwa setiap manufaktur memiliki karakteristik yang sangat berbeda, jadi jika perusahaan hanya melakukan duplikasi penerapan lean dari perusahaan lain, maka pelaksanaan tersebut hanya akan menciptakan maslah baru bagi perusahaan.


Terlalu mengandalkan external sourch.

External sourch salah satunya adalah konsultan, sebesarapapun biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghadirkan konsultan lean dalam membantu mengimplentasi lean manufacturing akan menjadi sia-sia dan tidak akan berarti apa-apa bagi pertumbuhan dan penanaman kebudayaan lean di perusahaan.


Hal ini bisa terjadi, ketika perusahaan menciptakan kebudayaan lean tanpa didasari oleh keinginan kuat dalam internal perusahaan di perusahaan untuk menerapkan konsep lean dalam aktivitas perusahaan maka pelaksanaan lean hanya konsisten ketika pihak external masih menangani dan ketika masa dari konsultan lean berakhir kegiatan serta kebudayaan lean tersebut berangsur tapi pasti mulai menghilang.


LANGKAH YANG DILAKUKAN SEBELUM PENERAPAN LEAN MANUFACTURING

Sebagai pencegahan terjadinya kegagalan dalam penerapan lean manufacturing di perusahaan, ada baiknya sebelum melakukan praktek lean lakukan beberapa langkah berikut:


Perkuat pengetahuan lean di top level perusahaan.

Penerapan lean sangat tergantung dengan dukungan dari perusahaan, dukungan tersebut bisa di dapat dari stakeholder. Jika top level kurang memahami lean manufacturing, maka kebudayaan lean yang akan diciptakan tidak akan bertahan dan pelaksanaannya hanya sekedar konsep belaka.


Identifikasi alur informasi dan material.

Tolak ukur keberhasilan penerapan lean salah satunya adalah manufacturing lead time. Jadi untuk mengetahui opportunities meningkatkan sesuatu yang bernilai (VA) dan menghilangkan yang tidak bernilai (NVA) HARUS dimulai dengan aktivitas dari Gudang hingga Finish Good.


Gudang adalah bagian dari costumer loop, dimana gudang merupakan penyedia segala kebutuhan dari aktivitas produksi. Suplay yang tersendat akan mengakibatkan material shortage dan berdampak kepada menurunan produktivitas yang diakibatkan terjadinya downtime.


Melalui lean management yang diterapkan dan terfokus ke manufacturing lead time, maka anda akan banyak melihat kesempatan untuk melakukan kegiatan kaizen. Pastikan bahwa setiap alur informasi serta material telah terintegrasi dengan sistem lean seperti Kanban, Andon system dan sebagainya.


Buat simulasi rasio nilai tambah (VA).

Melalui simulasi ini, perusahaan dapat melihat pemborosan yang terjadi dalam aktivitas perusahaan dan memberikan kesempatan dalam memutuskan pelaksanaan serta penerapan lean manufacturing yang cocok bagi perusahaan.


Implementasi dan evaluasi.

Ketika perusahaan telah melakukan pengidentifikasian terhadap sesuatu yang bernilai (VA) dan tidak bernilai (NVA), penting bagi perusahaan melakukan PDCA Cycle yaitu perencanaan yang dilakukan kemudian dilaksanakan untuk mendapatkan praktek terbaik dengan proses pengevaluasian dari hasil pelaksanaan terebut, sehingga ditemukan cara terbaik yang kemudian dijadikan sebagai standarisasi kerja perusahaan.


Kesimpulan: Penghilangan pemborosan dalam penerapan lean manufacturing pada perusahaan akan terfokus kepada 7 pemborosan dengan harapan adanya pengurangan biaya produksi tanpa mengurangi kualitas dari produk yang dihasilkan. Ketika berbicara tentang lean yang kemudian dilakukan oleh management perusahaan, tentu akan memfokuskan diri kepada lean management seperti mengurangi pembengkakan biaya produksi, dalam hal ini biasa diambil contoh, pengurangan biaya lembur karyawan, biaya non-operasional dan sebagainya.


LEAN MANUFACTURING TOOLS

Beberapa alat yang umum digunakan dalam penerapan lean manufacturing, diantaranya:

Value Stream Mapping

Value Stram Mapping atau VSM adalah metode yang digunakan untuk membuat peta alur produksi maupun alur informasi yang didapatkan perusahaan untuk memproduksi produk yang bermutu. Alur yang bernilai ini akan melihat gambaran perusahaan dalam skala umum, mulai dari costumer/pelanggan hingga ke pelanggan.

Kaizen

Kaizen merupakan suatu perbaikan yang dilakukan secara berkelanjutan dengan tujuan untuk pencapaian yang maksimal. Kegiatan kaizen ini harus mengikutsetakan seluruh karyawan dari berbagai level dan semua departemen.

Total Quality Management atau TQM

TQM merupakan suatu pendekatan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas dari suatu produk berdasarkan strategi tertentu. Total Quality Management (TQM) harus melibatkan semua pihak perusahaan dengan tujuan semua pihak tersebut memiliki sudut pandang yang sama terhadap keinginan dan tujuan pemenuhan kualitas terhadap permintaan pelanggan.



Demikian tulisan kami tentang Arti Lean Manufacturing dan Cara Penerapannya di wave20.blogspot.com, semoga bermanfaat!

Post a Comment for "ARTI LEAN MANUFACTURING DAN CARA PENERAPANNYA"