PENGERTIAN KAIZEN DALAM PENERAPAN LEAN MANUFACTURING

Pengertian Kaizen wave20.blogspot.com, - Menurut ahli quality Dr Ishikawa, bahwa Kaizen adalah konsep dari metode ilmiah dari perbaikan berkelanjutan yang tidak hanya mengandalkan teori akan tetapi menjadi pinsip dasar kaizen berupa gemba walk dengan tujuan agar aktivitas Kaizen juga mencapai sasaran utama adalah mengikutsertakan semua level kedudukan dari organisasi.


Teori Kaizen itu sendiri mencakup pengertian dalam implementasi 5S di tempat kerja. Karena 5S merupakan pondasi utama sebelum membuat sebuah perubahan atau perbaikan. Manfaat yang bisa di dapat selain housekeeping menjadi lebih tertata rapi, tentu saja akan menjadikan konsep Kaizen 5S ini lebih menemukan sasaran terutama kepada bagaimana melibatkan setiap pekerja.


Lalu seberapa pentingnya aktivitas Kaizen dalam meningkatkan profit perusahaan sehingga penerapan lean manufacturing dapat mencapai tujuannya. Sebelum membahas lebih jauh tentang definisi maupun arti dari kaizen itu, ada baiknya ketahui terlebih dahulu pengertian dari lean manufacturing.


Pengertian Kaizen Dalam Penerapan Lean Manufacturing


Lean Manufacturing

Lean Production maupun Lean Manufacturing atau umum disebut dengan lean adalah konsep sistematis dalam mengidentifikasi waste (pemborosan) dan menghilangkannya.


Penerapan lean manufacturing di perusahaan dipelopori oleh Toyota, berdasarkan sejarahnya seorang ahli Taiichi Ohno menerapkan sistem produksi manufaktur yang dikenal dengan Toyota Poduction System (TPS). Karena keberhasilan Toyota dalam meningkatkan produktifitas serta profit bisnis dengan mengidentifikasi pemborosan baik itu Muda, Muri maupun Mura dengan menciptakan aktivitas bernilai (Value Added) bagi pelanggan.


Banyak perusahaan mencontoh keberhasilan dari Toyota Poduction System (TPS), akan tetapi tidak sedikit juga yang gagal menerapkan lean manufacturing. Hal ini terjadi karena mereka hanya mengikuti contoh perusahaan tersebut tanpa mengembangkannya dalam arti bahwa penerapannya cuma mengcopy atau mengikuti contoh tanpa melihat kondisi organisasinya.


Lean production adalah bagaimana setiap pekerja saling menghargai serta menghormati dalam membangun tim kerja. Kerja yang mengikuti aturan serta standar merupakan salah satu prinsip dasar lean manufacturing. Karena tanpa standarisasi kerja maka akan memungkinkan terdapat kelemahan dalam praktek lean enterprise atau lean ini.


Prinsip yang paling dasar dan utama dalam lean manufacturing adalah identifikasi waste (pemborosan) pada setiap aktivitas sehingga menghidari tercipta aktivitas tidak bernilai (Non Value Added). Apapun pemborosan (Muda) bukan hanya sekedar teori, akan tetapi juga tindakan untuk membuat kaizen.


Prinsip dasar lean manufacturing

Beberapa pinsip yang paling mendasar ketika akan menerapkan lean manufacturing di perusahaan, baik itu Rumah sakit, Pabrik, Bank, dll yaitu:

Identifikasi pemborosan 

Untuk mengidentifikasi waste (pemborosan), sebaiknya ketahui definisi pemborosan adalah segala aktivitas yang tidak memiliki nilai (Non-value Added). Adapun waste (pemborosan) dalam penerapan lean production:
  1. Defects, Merupakan produk atau layanan yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan akan menimbulkan pengerjaan ulang atau rework. Aktivitas ini tidak memberikan nilai tambah (Non-value Added).
  2. Overproduction, Waste menghasilkan produk melebihi permintaan, ataupun lebih awal dari jadwal.
  3. Waiting, Pemborosan ini termasuk antara lain aktivitas menunggui mesin otomatis, menunggu barang datang, menunggu approval.
  4. Non-Utilized talent. Menempatkan orang yang tidak terlibat langsung dalam proses menjadi aktivitas yang tak bernilai tambah, yang kemudian dikenal dengan 8 Wastes.
  5. Transportation, adalah pemindahan atau pengangkutan yang tidak diperlukan seperti penempatan sementara, penumpukan kembali, perpindahan barang.
  6. Inventory, yaitu stok atau persediaan yang berlebihan atau material yang tidak diproses.
  7. Motion, ialah waktu dan energi yang digunakan karena gerakan yang tidak memberikan nilai tambah, termasuk misalnya mencari, gerakan yang tidak efisien dan tidak ergonomis. Waste motion ini bisa berasal dari manusia atau mesin.
  8. Extra processing, waste dari segala penambahan proses yang tidak diperlukan bagi produk yang hanya akan menambah biaya produksi.

Ke delapan waste ini dapati disingkat dengan DOWNTIME.

Awalnya mungkin Anda akan mengenal 7 wastes (Pemborosan) yang umum disingkat dengan TIM WOOD. Seiring perkembangannya 7 aktivitas ini menjadi 8 wastes (Pemborosan).


Jika melihat dari pembahasan sebelumnya tentang Muda, Mura dan Muri, memungkinkan bahwa pemborosan atau waste tidak hanya terdiri dari 7 ataupun 8 kategori saja akan tetapi lebih dari itu. Oleh karena itu bukan hanya teori kaizen ataupun contoh makalah lean manufacturing, akan tetapi lebih kepada bagaimana sebuah tindakan dalam penerapannya di perusahaan.


Continuous Improvement

Perbaikan secara terus menerus atau dalam bahasa Inggris disebut dengan continuous improvement merupakan tindakan perbaikan yang harus dilakukan secara berkesinambungan tanpa henti untuk menciptakan nilai (value) agar dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.


Selain continuous improvement memungkinkan Anda untuk melakukan continual improvement, sehingga manfaat lean manufacturing dapat mencapai manfaat yang maksimal. Improvement juga harus diikuti oleh tindakan penerapan 5S di tempat kerja.


Perbaikan berkelanjutan tidak hanya mengandalkan teori ataupun mengambil contoh dari perusahaan yang telah berhasil dalam meningkatkan profitabilitas dengan perbaikan melalui penerapan lean manufacturing tanpa mengembangkannya serta menyesuaikan dengan situasi bisnis masing-masing.


Implementasi 5S

Memastikan bahwa implementasi 5S dilakukan oleh setiap pekerja di setiap level terutama pada tempat kerja. Contoh 5S di tempat kerja yang dijadikan sebagai salah satu contoh terhadap komitmen semua pekerja dalam ikut serta untuk melakukan perbaikan dengan budaya 5S tentu sangat mencerminkan bahwa organisasi mengerti tentang kelebihan yang akan didapat dari penerapan sistem lean manufacturing.


Salah satu prinsip dasar lean inilah yang dikatakan sebagai salah satu keterlibatan karyawan dalam implementasi lean manufacturing di dalam perusahaan pabrik atau manufaktur. Tanpa 5S maka prinsip-prinsip dasar tersebut tidak akan mendukung kegiatan perbaikan atau Kaizen.


Konsep tersebut mencerminkan bahwa kaizen dan 5s saling memiliki keterkaitan sehingga menjadikan kelebihan dari lean manufacturing, yaitu melibatkan semua karyawan dalam mencapai manfaat perbaikan yang bukan hanya sebatas teori ataupun makalah berupa konsep saja.


Kelebihan-kelebihan dari lean manufacturing tentu akan menjadi kekurangan atau kelemahan, apabila penerapanynya hanya sekedar mengetahui teori maupun konsep saja. Tentu kelemahan ini terkadang kurang disadari saat penerapannya, karena kurangnya komitmen dalam budaya 5S akan menjadi kelemahan tersendiri serta berdampak besara terhadap proses meningkatkan profitabilitas perusahaan.


Kaizen

Pentingnya sebuah perubahan untuk lebih baik melalui kaizen adalah prinsip dasar yang harus diketahui melalui komitmen stakeholders dalam menjalankan bisnisnya. Anda akan banyak mengenal istilah Kaizen point, Kaizen event atau Kaizen blitz dalam penerapan lean manufacturing.


Sasaran utama kaizen itu sendiri sebenarnya keikutsertaan semua anggota tim dalam membangun sebuah perbaikan dengan metode ilmiah bukan jump to solution. Terkadang sasaran dalam sebuah perbaikan kurang tepat, hal ini disebabkan salah sasaran saat menentukan action plan.


Prinsip dasar kaizen itu sendiri akan mengenalkan metode ilmiah problem solving yaitu PDCA Cycle, dimana PDCA merupakan singkatan darai Plan Do Check and Action. Cycle atau lingkaran PDCA ini yang bisa dijadikan tolak ukur bahwa perbaikan harus dilakukan secara berkesinambungan.


Oleh karena itu sangat penting bagi Anda sebelum melakukan cara membuat kaizen dalam menciptakan aktivitas bernilai (Value Added), harus terlebih dahulu mengetahui bagaimana cara dalam proses problem solving. Adapun membuat kaizen dengan cara yang salah akan berdampak kepada contoh perbaikan salah sasaran.


Anda mungkin dapat meniru tema dari contoh kaizen di perusahaan otomotif ataupun lainnya, akan tetapi tentu saja contoh tersebut tidak mencerminkan kondisi dari organisasi tempat sekarang bekerja.


Tidak sedikit dari perusahaan yang menerapkan lean manufacturing melakukan atau mencoba membuat kaizen hanya berdasarkan laporan data yang diterima lewat email. Hal ini membuat email sebagai salah satu sumber laporan yang langsung dipercaya tanpa memvefikasi apakah email yng diterima sesuai dengan fakta di shopfloor.


Dalam membuat Kaizen, Anda harus melakukan cara-cara clarify dengan Gemba Walk. Pentingnya aktivitas Gemba saat memverifikasi email untuk laporan diterima, melalui Gemba Walk adalah prinsip dasar ketika memastikan akurasi data tersebut.


Manfaat gemba kaizen ini tentu akan sangat besar dan berdampak sangat luar terhadap proses perbaikan, dimana bukan hanya mengandalkan teori ataupun mengambil contoh dari perusahaan seperti otomotif, rumah sakit, dll akan tetapi lebih kepada manfaat untuk perusahaan itu sendiri. Manfaat-manfaat dari kaizen ini diharapkan akan memberikan dampak signifikan dalam menciptakan value serta menghilangkan waste (pemborosan).


Kesimpulan tentang Arti Kaizen Dalam Penerapan Lean Manufacturing di Perusahaan


Pengertian lean manufacturing menurut para ahli seperti Ohno adalah bagaimana perusahaan dalam menciptakan aktivitas bernilai (Value Added) dengan menghilangkan pemborosan yang dikarenakan oleh muda, mura dan muri melalui aktivitas Kaizen.


Manfaat Kaizen akan berdampak serta terlihat dari bagaimana komitmen karyawan dari semua level dalam menjalankan budaya 5S di tempat kerja sebagai salah satu contoh dari standarisasi.


Gemba Kaizen juga sangat perlu dilakukan bukan hanya dari front line akan tetapi management ikut andil dengan melakukan gemba genbutsu untuk melihat bahwa komitmen tersebut berjalan sesuai dengan hoshin kanri organisasi. Demikianlah artkel wave20.blogspot.com, semoga bermanfaat!

Post a Comment for "PENGERTIAN KAIZEN DALAM PENERAPAN LEAN MANUFACTURING"